You are currently viewing BANJIR BESAR TERJADI DI ACEH DAN SUMATERA

BANJIR BESAR TERJADI DI ACEH DAN SUMATERA

Penulis: NAZWA AULIA HASANAH

 

Setiap memasuki musim hujan, sebagian wilayah Aceh dan Sumatra selalu berada pada posisi yang rentan terhadap banjir. Pada tahun ini, curah hujan yang turun hampir tanpa jeda membuat sungai-sungai besar di beberapa kabupaten meluap dan merendam pemukiman warga. Banyak masyarakat yang terkejut karena air naik dalam waktu singkat, sehingga mereka tidak sempat memindahkan barang-barang penting.

Walaupun banjir bukanlah hal baru bagi sebagian daerah, banyak warga mengaku bahwa genangan kali ini terasa lebih tinggi dan lebih luas dibanding tahun sebelumnya. Beberapa tempat yang biasanya aman pun ikut terendam, menandakan bahwa kondisi lingkungan semakin berubah. Situasi ini semakin menguatkan kekhawatiran bahwa kerusakan hutan, pendangkalan sungai, dan buruknya sistem drainase mulai menunjukkan dampak serius.

Banjir yang melanda tak hanya menimbulkan kerugian materi, tetapi juga menghambat hampir seluruh aktivitas masyarakat. Anak sekolah terpaksa diliburkan, pedagang kesulitan berjualan, dan petani cemas melihat tanaman mereka terendam air. Dengan segala dampaknya, peristiwa ini menjadi penting untuk dikaji lebih dalam agar solusi jangka panjang dapat direncanakan.

 

Penyebab Terjadinya Banjir :

  1. Curah Hujan Ekstrem

Hujan turun dengan intensitas tinggi selama beberapa hari berturut-turut sehingga air tidak lagi mampu diserap oleh tanah. Debit air yang masuk ke sungai jauh lebih besar daripada yang dapat ditampung, sehingga banjir tidak dapat dihindari.

  1. Meluapnya Sungai

Sungai-sungai besar seperti Krueng Aceh, Teunom, serta beberapa sungai di Sumatra Utara menerima volume air berlebih. Di beberapa titik, tanggul tidak mampu menahan tekanan air sehingga sungai meluap ke pemukiman warga.

  1. Berkurangnya Kawasan Resapan Air

Penggundulan hutan dan alih fungsi lahan membuat air hujan mengalir lebih cepat ke sungai tanpa sempat meresap. Lingkungan yang kehilangan banyak pepohonan cenderung lebih mudah terkena banjir.

  1. Drainase yang Tidak Berfungsi Baik

Di beberapa daerah perkotaan, saluran drainase tersumbat sampah dan lumpur. Ketika hujan deras turun, air tidak bisa mengalir dengan lancar sehingga genangan cepat meluas.

 

Dampak Banjir :

  1. Ribuan Warga Mengungsi

Banyak warga harus meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mereka biasanya ditempatkan di bangunan sekolah, balai desa, atau tenda darurat.

  1. Kerusakan Fasilitas Umum

Sekolah, jembatan, dan puskesmas tidak luput dari genangan air. Beberapa fasilitas mengalami kerusakan yang membuat aktivitas masyarakat terganggu.

  1. Aktivitas Ekonomi Terhenti

Pedagang, petani, dan pekerja harian mengalami kerugian karena tidak bisa beraktivitas. Barang dagangan rusak, lahan pertanian terendam, dan transportasi terganggu.

  1. Meningkatnya Risiko Penyakit

Air yang tergenang dalam waktu lama berpotensi menimbulkan berbagai penyakit seperti diare, flu, dan infeksi kulit.

 

Upaya Penanganan :

  1. Evakuasi Warga

Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan bekerja sama mengevakuasi warga dari daerah yang terendam banjir.

  1. Pendirian Dapur Umum dan Posko Pengungsian

Untuk memenuhi kebutuhan harian pengungsi, pemerintah mendirikan dapur umum serta menyediakan tempat istirahat yang layak.

  1. Penyaluran Bantuan Logistik

Bantuan berupa makanan, pakaian bersih, obat-obatan, dan air bersih terus disalurkan ke lokasi pengungsian.

  1. Pemulihan Infrastruktur

Setelah banjir surut, petugas mulai membersihkan jalan, memperbaiki drainase, serta menangani kerusakan yang terjadi pada jembatan dan fasilitas umum.

 

Langkah Pencegahan ke Depan :

Agar kejadian serupa dapat diminimalkan, beberapa langkah pencegahan perlu dilakukan, seperti:

Melakukan reboisasi dan menjaga kelestarian hutan.

Memperkuat tanggul dan menata aliran sungai dengan lebih baik.

Meningkatkan kapasitas dan perawatan drainase di kawasan perkotaan.

Mengembangkan sistem peringatan dini banjir.

Mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai.

 

Kesimpulan :

Banjir besar di Aceh dan Sumatra pada tahun ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga lingkungan dan menyiapkan sistem penanggulangan bencana yang lebih baik. Meski bantuan dan evakuasi telah dilakukan, upaya pencegahan tetap menjadi hal utama agar masyarakat tidak terus menjadi korban banjir. Dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, risiko bencana dapat ditekan dan dampaknya dapat diminimalkan.

Leave a Reply